METODE NEWTON
STATISTIK DAN
PROBABILITAS
NAMA :
JASMAN
NPM : 17-630-002
Metode
Newton
Metode
Newton-Raphson adalah metode pencarian akar suatu fungsi f(x) dengan
pendekatan satu titik, dimana fungsi f(x) mempunyai turunan. Metode ini
dianggap lebih mudah dari Metode
Bagi-Dua (Bisection Method) karena metode ini menggunakan pendekatan
satu titik sebagai titik awal. Semakin dekat titik awal yang kita pilih dengan
akar sebenarnya, maka semakin cepat konvergen ke akarnya.
Prosedur Metode Newton
:
menentukan x0 sebagai
titik awal, kemudian menarik garis lurus (misal garis l) yang menyinggung
titik f(x0). Hal ini berakibat garis l memotong sumbu – x di titik x1. Setelah
itu diulangi langkah sebelumnya tapi sekarang x1 dianggap sebagai titik
awalnya. Dari mengulang langkah-langkah sebelumnya akan mendapatkan x2, x3, … xn dengan
xn yang diperoleh adalah bilangan riil yang merupakan akar atau mendekati
akar yang sebenarnya.
Perhatikan gambar
diatas untuk menurunkan rumus Metode Newton-Raphson
persamaan garis l :
y – y0 = m(x – x0)
y – f(x0) = f'(x0)(x –
x0)
x1 adalah
perpotongan garis l dengan sumbu – x
0 – f(x0) = f'(x0)(x1 –
x0)
y = 0 dan x = x1 maka
koordinat titik (x1, 0)
– =
(x1 – x0)
x1 = x0 –
x2 = x1 –
.
.
.
xn = xn-1– untuk
n = 1, 2, 3, …
Contoh :
Tentukan akar dari
persamaan 4x3 – 15x2 + 17x – 6 = 0 menggunakan Metode Newton-Raphson.
Penyelesaian :
f(x) = 4x3 – 15x2 +
17x – 6
f’(x) = 12x2 – 30x
+ 17
iterasi 1 :
ambil titik awal x0 =
3
f(3) = 4(3)3 –
15(3)2 + 17(3) – 6 = 18
f’(3) = 12(3)2 –
30(3) + 17 = 35
x1 = 3 – =
2.48571
iterasi 2 :
f(2.48571) = 4(2.48571)3 –
15(2.48571)2 + 17(2.48571) – 6 = 5.01019
f’(2.48571) =
12(2.48571)2 – 30(2.48571) + 17 = 16.57388
x2 = 2.48571
– =
2.18342
iterasi 3 :
f(2.18342) = 4(2.18342)3 –
15(2.18342)2 + 17(2.18342) – 6 = 1.24457
f’(2.18342) =
12(2.18342)2 – 30(2.18342) + 17 = 8.70527
x3 = 2.18342
– =
2.04045
iterasi 4 :
f(2.04045) = 4(2.04045)3 –
15(2.04045)2 + 17(2.04045) – 6 = 0.21726
f’(2.04045) = 12(2.04045)2 –
30(2.04045) + 17 = 5.74778
x4 = 2.04045
– =
2.00265
iterasi 5 :
f(3) = 4(2.00265)3 –
15(2.00265)2 + 17(2.00265) – 6 = 0.01334
f’(2.00265) =
12(2.00265)2 – 30(2.00265) + 17 = 5.04787
x5 = 2.00265
– =
2.00001
iterasi 6 :
f(2.00001) = 4(2.00001)3 –
15(2.00001)2 + 17(2.00001) – 6 = 0.00006
f’(2.00001) =
12(2.00001)2 – 30(2.00001) + 17 = 5.00023
x6 = 2.00001
– =
2.00000
iterasi 7 :
f(2) = 4(2)3 –
15(2)2 + 17(2) – 6 = 0
jika disajikan dalam
tabel, maka seperti tabel dibawah ini.
n
|
xn
|
f(xn)
|
f'(xn)
|
0
1
2
3
4
5
6
|
3
2.48571
2.18342
2.04045
2.00265
2.00001
2.00000
|
18
5.01019
1.24457
0.21726
0.01334
0.00006
0.00000
|
35
16.57388
8.70527
5.74778
5.04787
5.00023
5.00000
|
karena pada iteasi
ketujuh f(x6) = 0 maka akar dari persamaan tersebut adalah x = 2.
Komentar
Posting Komentar